Thursday, August 27, 2020

Perempuan dipojok negeri

Setiap perjalanan mencetak kenangan yang berkesan, bagi setiap orang memiliki makna tersendiri, tak lepas dari apa dan dengan siapa kita melakukannya semuanya akan menjadi hal yang di rindukan. Namun perjalanan panjang yang tak kunjung sampai adalah perjalanan mencari kebahagiaan sehingga banyak yg lupa bahwa kebahagiaan yg dicari tak pernah pergi hanya saja mereka lupa kuncinya. 

aku teringat pada sebuah kisah tentang perjalanan hidup seseorang menuju kebahagiaan, seorang perempuan desa yg mengadu nasib dikota, semangat luar biasa dalam dirinya untuk mennggapai cita-cita nya, menjadi orang sukses dan bertitel adalah kebahagiaan bagi nya. memang zaman menuntut nya untuk melakukan hal itu.sesampainya dikota  kehidupan yang dia jalani tak seperti yang dibayangkan, miris, tapi apa hendak dikata iapun malu jika harus pulang sebelum sekolah nya selesai sampai ia berakhir jadi wanita penghibur " aku mendapatkan kebahagiaan disini, hanya saja yg salah kenapa aku terlahir dari rahim yang miskin" ungkapnya. menyedihkan bagi seorang pelajar yang memilih jalan pintas seperti itu padahal tujuanya adalah untuk menjadi orang sukses dan yang dapat dihormati.
salah satu perjuangan untuk bertahan hidup bukan lagi untuk mencari kebahagiaan.

 "aku perempuan miskin, ingin membangkang tapi malah diinjak. aku ingin berjuang tapi tak ada ruang untuk ku, kawan.! jangan menjadi miskin, jika tak ingin semua kebebasanmu dibungkam." 

"Yang salah bukan kemiskinan, bukan pula zaman yang menuntut kita tapi kenapa tuhan melahirkan kita sebagai perempuan miskin."
                        .........

Berangkat dari kisah tersebut dapat dilihat bahwa tidak selalu yang menjadi tujuan itu dapat digapai dengan mudah, terkhusus perempuan, apalagi perempuan yang memperjuangkan kebebasan dan keadilan, suara lantang nya tak akan didengar, sebuah fakta hari ini banyak perempuan yang memperjuangkan kesetaraan gender tujuannya untuk menyamai laki-laki.